Penelitian tersebut dipresentasikan di meeting tahunan American College of Chest Physicians (ACCP), di Honolulu, Amerika Serikat, 24 Oktober lalu. Dalam penelitian itu, ada 108 murid pria dan 147 murid wanita sekolah menengah atas di Texas.
Dari penelitian itu ditemukan, rata-rata waktu tidur para murid itu di hari sekolah adalah 6 jam 32 menit untuk pria dan 6 jam 30 menit untuk wanita. Sedangkan waktu tidur di akhir pekan, 9 jam 10 menit untuk remaja pria dan 9 jam 22 menit untuk remaja wanita.
Remaja pria yang tidur 7 jam atau kurang di hari sekolah, rata-rata indeks massa tubunya (BMI: Body Mass Index), 3,8% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur lebih 7 jam. Sedangkan remaja wanita yang tidur 7 jam atau kurang di hari sekolah, indeks masa tubuhnya 4,7% lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur lebih dari 7 jam.
Para peneliti juga mencatat, remaja pria yang tidur kurang dari 8 jam setiap malamnya bersiko obesitas. Sedangkan mereka yang kurang tidur di hari sekolah memiliki indeks masa tubuh tertinggi. Pada remaja wanita, peneliti tidak menemukan hubungan antara obesitas dengan kurangnya waktu tidur di hari sekolah.
"Tidur adalah makanan untuk otak. Saat remaja tidak tidur cukup, mereka akan mengantuk di kelas, berusaha keras untuk konsentrasi dan terlihat serta merasa stres, mudah sakit, sulit melakukan tugasnya karena kelelahan," urai pengagas penelitian itu Lata Casturi dari Baylor College of Medicine Sleep Center, Houston, Amerika Serikat, seperti dikutip Health.
Ia menambahkan, remaja yang tidurnya kurang dari delapan jam mengonsumsi kalori lebih banyak ketimbang yang tidur lebih dari delapan jam. "Oleh karena itu mereka lebih besar risikonya terkena obesitas dan memiliki masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, jantung dan stroke," tutur Casturi.
Dari penelitian Casturi dan rekan-rekannya terungkap juga, kurang tidur dapat menurunkan kadar hormon leptin. Hormon tersebut lah yang memerintah otak saat Anda sudah merasa kenyang. Kurang tidur membuat kadar hormon ghrelin (hormon yang membuat orang lapar) meningkat jumlahnya.
"Saat kurang tidur, jumlah leptin menurun, sehingga Anda tidak pernah merasa kenyang setelah makan. Kurang tidur juga membuat kadar ghrelin naik, sehingga menstimulasi orang untuk merasa lapar, sehingga ingin makan lagi," jelas peneliti lainnya, Dr Radha Rao dari DeBakey VA Medical Center, Houston.
Berkaca pada penelitian di atas, orangtua harus menyadari pentingnya waktu tidur pada anak remaja kita. Usahakan agar anak tidak begadang terlalu sering yang bisa membuat mereka mudah lapar sehingga akhirnya kerap ngemil di malam hari.
Eny Kartikawati , Jumat, 28/10/2011 18:25 WIB http://www.wolipop.com/read/2011/10/28/182539/1755196/857/remaja-yang-kurang-tidur-berisiko-obesitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar